Voltametri adalah suatu
elektrolisis dimana arus direkam sebagai suatu fungsi potensial elektroda
kerja. Voltametri
merupakan elektrolisis dalam ukuran mikroskala dengan menggunakan mikro elektroda
kerja, disebut juga teknik arus voltase. Potensial dari mikro elektroda kerja
divariasikan dan arus yang dihasilkan dicetak sebagai fungsi dari poetnsial.
Hasil cetakan ini disebut voltamograf. Voltametri
berkembang pesat dibanding metode analisis lain, hal ini dikarenakan kelebihan
dalam sensitifitas, selektifitas, kesederhanaan dan kemudahan penganalisisan.
Pesatnya perkembangan voltametri setelah penemuan polarografi oleh Jaroslav
Heyrovsky, tahun 1920.
Voltametri didasarkan pengukuran arus sebagai
fungsi dari potensial aplikasi (applied potential) pada saat terjadi polarisasi
pada indicator elektroda atau elektroda kerja. Voltametri mempelajari hubungan
voltase arus-waktu selama elektrolisis dilakukan dalam suatu sel, di mana suatu
elektroda mempunyai luas permukaan yang relative besar, dan elektroda yang lain
(elektroda kerja) mempunyai luas permukaan yang sangat kecil dan seringkali
dirujuk sebagai mikroelektroda: lazimnya teknik ini mencakup pengkajian
pengaruh perubahan voltase pada arus yang mengalir di dalam sel. Mikroelektroda
ini biasanya dibuat dari bahan tak reaktif yang menghantar listrik seperti
emas, platinum atau karbon, dan dalam beberapa keadaan dapat digunakan suatu
elektroda merkurium tetes (D.M.E);
untuk kasus istimewa ini teknik itu dirujuk sebagai polarografi. Voltametri
merupakan metoda elektrokimia yang mengamati perubahan arus dan potensial.
Potensial divariasikan secara sistematis sehingga zat kimia tersebut, mengalami
oksidasi dan reduksi dipermukaan elektroda. Dalam voltametri, salah satu
elektroda pada sel elektrolitnya terpolarisasi. Penelahan pada sistem tersebut
diikuti dengan kurva arus tegangan. Metode ini umum digunakan untuk menentukan
komposisi dan analisis kuantitatif
larutan.
Dalam sistem
voltametri ada yang disebut dengan siklik voltametri. Voltametri ini merupakan tehnik voltametri dimana arus diukur
selama penyapuan potensial dari potensial awal ke potensial akhir dan kembali
lagi potensial awal atau disebut juga penyapuan (scanning) dapat dibalik
kembali setelah reduksi berlangsung. Dengan demikian arus katodik maupun anodik dapat
terukur. Arus katodik adalah arus yang digunakan pada saat penyapuan dari arus
yang paling besar menuju arus yang paling kecil dan arus anodik adalah
sebaliknya (Khopkar, 1985).
Sel
voltametri, terdiri dari 3 elektroda yaitu elektroda pembanding, elektroda
kerja, dan elektroda pembantu. Elektroda kerja pada voltametri tidak bereaksi,
akan tetapi merespon elektroda aktif apa saja yang ada dalam sampel. Pemilihan
elektroda bergantung pada besarnya range potensial yang diinginkan untuk
menguji sampel.
Adapun jenis dan teknik yang termasuk kedalam voltametri adalah sebagai berikut:
Adapun jenis dan teknik yang termasuk kedalam voltametri adalah sebagai berikut:
a.
Polarografi
Polarografi
adalah suatu bentuk elektrolisis dalam mana elektroda kerja berupa suatu
elektroda merkuri tetes, dan direkam suatu kurva arus voltase (voltammogram). Polarogarfi
digunakan secara luas untuk analisis ion –ion logam dan anion –anion anorganik,
seperti IO dan NO . Gugus fungsi senyawa organik yang mudah teroksidasi atau
tereduksi juga dipelajari dalam polarogarfi. Gugus fungsi yang digunakan
meliputi karbonil, asam karboksilat, dan senyawa karbon yang memiliki ikatan
rangkap (David, 2000).
b.
Hydrodynamic Voltametri
Hydrodynamic
voltametri bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi pada potensial yang
lebih positif karena
hydrodynamic voltametri tidak dibatasi untuk elektroda Hg. Arus pada
hydrodynamic voltametri diukur sebagai fungsi dari aplikasi potensial pada
elektroda kerja.
c.
Stripping
voltametri
Stripping
Voltametri terdiri atas tiga teknik yaitu : anoda,
katoda, dan adsorpsi stripping voltametri. Anodic stripping voltametri terdiri
dari dua tahap Pertama pengontrolan potensial elektrolisis yang mana elektroda
kerja, biasanya tetes merkuri atau lapis tipis merkuri, pada potensial katoda
yang cukup untuk melapisi ion logam pada elektroda. Tahap kedua, potensial
anoda di scan kearah potensial yang lebih positif. Ketika potensial pada
elektroda kerja cukup positif analit dilepaskan dari elektroda, larutan
dikembalikan dalam bentuk oksidasi. Arus selama tahap stripping dimonitor
sebagai fungsi dari potensial, memberikan bentuk kenaikan pada puncak
voltammogram yang sama Puncak arus yang proporsional pada konsentrasi analit
dalam larutan. Anodic stripping voltametri sangat sensitif pada percobaan, yang
mana harus dikontrol dengan hati–hati jika hasilnya ingin akurat dan tepat.
d.
Amperometri
Amperometri merupakan salah satu teknik voltametri yang mana potensial konstan
diaplikasikan pada elektroda kerja, dan arus diukur sebagai fungsi waktu Karena
potensial tidak discan, amperometri tidak mendorong kearah voltammogram.
2. Aplikasi Amperometri
Aplikasi
yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor amperometri
yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang mana
dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark. Contoh lain pada sensor amperometri
adalah sensor glukosa (David, 2000). Dewasa ini, biosensor telah banyak
diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti dan industri, dan dalam dunia
biosensor research, topik yang sedang berkembang sekarang ini adalah biosensor
yang berbasis DNA (genosensor). Berikut contoh dari biosensor untuk hibridisasi asam nukleat (DNA).
Skema biosensor elektrokimia untuk hibridisasi asam
nukleat atau analog asam nukleat sebagai elemen pengenal dan teknik
elektrokimia tahap transduksi ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar Skema biosensor
afinitas berdasarkan lapisan DNA
sebagai Biopengenal (Rivas et al. 2005)
Palecek (1960) melaporkan bahwa DNA dan RNA dapat
direduksi pada elektrode
merkuri dan bahwa sitosin, adenin, dan guanin merupakan senyawa elektroaktif. Adenin dan sitosin
dapat direduksi pada elektrode merkuri dalam
larutan
netral sekitar -1,40V (disebut puncak CA), sedangkan guanin, setelah reduksi pada potensial yang sangat
negatif, dapat dioksidasi pada -0,30V (Rivas et al.,
2005). Timin dan urasil tereduksi hanya dalam medium nonaqueous pada potensial yang sangat negatif
(Palecek and Fojta, 2001). Penentuan nukleobasa dan
beberapa purin pada level nanomolar dengan melalui pembentukan senyawa yang sedikit larut dengan merkuri
juga telah dilaporkan (Palecek, 2001; Palecek et al. 1981;
Palecek, 1985). Bahkan sedikit saja variasi struktur DNA dalam larutan menghasilkan perubahan perilaku
elektrokimia yang signifikan pada merkuri
(Palecek,
2002).
Respon
elektrokimia yang sangat berbeda dari DNA single stranded (ssDNA) dan double tranded (dsDNA)
telah diperoleh dengan differential pulse voltammetry (DPV)
pada elektrode merkuri, memungkinkan untuk penentuan runutan ssDNA, bahkan dengan
keberadaan dsDNA yang berlebih (Palecek dan
Frary
1966). Dengan pengaruh yang kuat dari struktur DNA pada signal elektrokimia, penggunaan suatu
elektrode merkuri telah sangat bermanfaat untuk mempelajari
transisi struktur DNA dan perubahan konformasinya. Selain itu juga memungkinkan untuk memperoleh
informasi tentang premelting dan
polimorfisme
double helix dalam elektrode merkuri (Palecek 1976); dan untuk identifikasi interupsi single
stranded dalam molekul DNA linier dan sirkuler, perbedaan dalam densitas superhelix
DNA supercoil yang bergantung pada
transisi
struktur dalam DNA, dan untuk membedakan antara DNA dan RNA (Palecek 1983, Fojta et al. 1998).
Referensi
Coolkhas-chemistry.,
2009. Voltametri, http://coolkhas-chemistry.blogspot.com
Khopkar,S.M., 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta : UI-Press.
Palecek, E., Fojta, M., 2001. New
approaches in the development of DNA sensors:
hybridization and electrochemical detection of DNA and RNA at two
different surfaces. Bioelectrochemistry, 56:
85–90.
Palecek, E., Fojta, M., Jelen,
F., and Vetterl, V. 2002. Electrochemical analysis of nucleic
acids.
In Encyclopedia of Electrochemistry, Bioelectrochemistry;
Palecek, E. and Frary, B.D. 1966.
A higly sensitive pulse-polarographic estimation of
denatured deoxyribonucleic acid in native deoxyribonucleic acid
samples. Arch. Biochem. Biophys., 115: 431–436.
Palecek, E. 1983. Topics in
Bioelectrochemistry and Bioenergetics; J. Wiley: Chichester,
UK.
Rivas, G., Pedano, M.L.,
Ferreyra, N. 2005. Electrochemical biosensor for sequence-specific
DNA detection. Anal. Letters, 38: 2653–2703
1 komentar:
terimakasih atas infonya
pita pembersih timah solder
Posting Komentar