Jika 14 abad yang lalu umat Islam meyakini peristiwa Isra' Mi'raj Nabi   Muhammad, maka teori kuantum memberikan arahan yang berarti untuk   menjelaskan fenomena aneh itu. Bahkan untuk fenomena telepati, sihir,   pengobatan jarak jauh, dan teleportasi.
Meditasi Anand Krisna, misalnya, jika kita perhatikan tidak lain   mengikuti konsep kuantum. Dengan melakukan penenangan batin serta   diikuti ritme goyangan tubuh 
berirama, seseorang akan mengalami   "kepuasan" tertentu. Teknik ini juga sering dilakukan pada penyembuhan   alternatif dengan menggunakan energi prana, chi. Jika kita melihat   sebentar pada pondok-pondok salaf, kita perhatikan para santri yang   berzikir sambil goyang kepala. Juga dikisahkan, para waliullah dan kiai   dapat terbang dengan kecepatan kilat.Apa sesungguhnya yang sedang terjadi? Di manakah kuantum itu terjadi?   Teori kuantum menjelaskan fenomena loncatan elektron (kuanta-kuanta   energi) suatu partikel yang mengalami eksitasi, yang diakibatkan oleh   pengaruh getaran, pemanasan, atau pemancaran. Efek fotolistrik dan   Compton menjelaskan hal ini. Pada kasus logam yang dipanasi, ia dapat   memancarkan elektron. Logam yang disinari, terjadi kuantum. Hal ini   menyebabkan perubahan struktur atomik suatu partikel tertentu. Perubahan   itu melibatkan pemindahan elektron yang sekaligus memancarkan energi   foton. Pendek kata, fenomena di atas terjadi karena transfer energi   elektromagnetik.
Richard Feyman, ilmuwan Amerika Serikat yang berhasil memenangkan Nobel   Fisika atas temuannya, membuktikan bahwa suatu partikel masih dapat   dipindahkan menembus batas dinding partikel tanpa mengalami kerusakan.   Pada kesempatan yang lain, Dr Ivan Geiver (pemenang Nobel Fisika) dari   Amerika juga semakin menguatkan khazanah ilmu kuantum ini.
Temuan Feyman dan Geiver ini memberikan pengertian kepada kita bahwa   teleportasi-perpindahan fisik seseorang yang menembus ruang   pembatas-adalah rasional. Begitu pula dengan Isra' Mi'raj. Jika   seseorang sudah dapat melakukan suatu perlakuan khusus terhadap dirinya   sampai batas energi ambang, maka orang tersebut memungkinkan mengalami   derajat emanasi, eksitasi, atau kuantum. Sama persis dengan energi   ambang yang dibutuhkan suatu logam untuk dapat melakukan kuantum.
Manifestasi dari kuantum ini adalah memungkinkan seseorang ini   mengirimkan sinyal jarak jauh, sinyal yang berupa medan elektromagnetik.   Jika dapat mengubah partikel diri seolah menjadi susunan-susunan   elektron yang tereksitasi, maka terjadilah loncatan secepat cahaya.   Maka, tukar informasi-telepati-terjadi . Lihat juga peristiwa kirim energi melalui   televisi pada acara mingguan Dedy Corbuzier. Jika kejadian ini sampai   melibatkan pemindahan fisik tubuhnya, maka orang ini mencapai derajat   teleportasi.
Dari sudut pandang teori kuantum ini maka jelaslah bahwa tabir Isra'   Mi'raj, telepati, teleportasi; sudah mendapatkan penjelasan fisik.   Artinya, sebagian besar orang yang tidak mengakui fenomena ini-karena   alasan tidak ada bukti fisiknya-dewasa ini sudah terbantahkan. Hal yang   dulu dianggap metafisika dan gaib, berdasarkan teori kuantum telah   mendapatkan pembenaran fisik. Senada dengan teori kuantum, maka teknik   goyang ritmis berirama pada ritual meditasi, zikir, serta pengobatan   alternatif.
Teknik goyangan tubuh berirama pada dasarnya merupakan cara untuk memicu   eksitasi eletron tubuh kita agar dapat memancarkan gelombang cahaya   dengan frekuensi tertentu. Jika teknik goyangan ini cukup kuat dan   kontinu sampai derajad energi ambang terlampui.
Dari sudut pandang ilmiah, maka kita semakin meyakini bahwa ilmu-ilmu   fisik (fisika) dewasa ini sudah menyatu dengan dimensi gaib dan   spiritualitas. Jika kita sempat membaca tulisan Frictof Capra pada   bukunya Titik Balik Peradaban, terang sudah bahwasanya khazanah ilmu   barat dan timur dewasa ini sudah dalam tahap penyatuan. Khazanah barat   yang unggul dalam riset, eksperimentasi, dan rasionalitas; serta timur   yang lebih dominan dalam aspek spiritualitas.
Oleh karena itu, era pasca-Einstein telah menjadi pembuka tabir   penyatuan paradigma timur dan barat. Dan, kuantum adalah laksana   jembatan antara peradaban timur dan barat. Kuantum yang secara empiris   ditemukan pada abad 20, maka di dunia timur sudah mengakar cukup kuat   sejak peradaban Cina Kuno dan India Kuno, 25 abad yang lalu. Dunia timur   mengenal hukum paradoks lebih awal. Kita tahu, salah satu hukum dalam   teori kuantum adalah hukum paradoks.
"http://elfugue.multiply.co m/journal/item/44/Teori_Ku antum_Telepati_dan_Telepor tasi" 
 
 
 
 
 
 

 
 

0 komentar:
Posting Komentar