1. Bagaimana
bentuk pengetahuan menurut teori belajar Piaget
→ Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif ini
sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari skema-skema. Seseorang individu
dapat mengikat, memahami, dan memberikan respons terhadap stimulus disebabkan
karena bekerjanya skemata ini. Piaget memakai istilah scheme secara
interchangeably dengan istilah struktur. Scheme adalah pola tingkah laku yang
dapat diulang . Scheme berhubungan dengan :
-
Refleks-refleks pembawaan ; misalnya bernapas, makan, minum.
-
Scheme mental ; misalnya scheme of classification, scheme of operation. ( pola
tingkah laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang
dapat diamati
Menurut Piaget, intelegensi itu
sendiri terdiri dari tiga aspek,
- Struktur ; disebut juga scheme seperti yang dikemukakan diatas
- Isi ; disebut juga content, yaitu pola tingkah laku spesifik tatkala individu menghadapi sesuatu masalah.
- Fungsi ; disebut fungtion, yaitu yang berhubungan dengan cara seseorang mencapai kemajuan intelektul.
Fungsi itu sendiri terdiri dari
dua macam fungsi invariant, yaitu organisasi dan adaptasi.
- Organisasi ; berupa kecakapan seseorang dalam menyusun proses-proses fisik dan psikis dalam bentuk system-sistem yang koheren.
2. Adaptasi ; yaitu penyesuaian diri
individu terhadap lingkungannya.
2. Bagaimana
terjadinya pengetahuan tersebut menurut teori belajar Piaget
→ Seorang individu dalam
hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut,
seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang
membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan
tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau
mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik
kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring
dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya
digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya
ada.
Ada dua proses dalam proses
perkembangan yaitu, Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam
skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan
cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa
masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. serta akomodasi, adalah bentuk
penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat
adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam
proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Melalui
kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang
sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian
tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan
equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan
pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan
seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian
di atas. Sehingga dalam pandangan Piaget, pengetahuan datang dari
tindakan, perkembangan kognitif yang sebagaian besar bergantung kepada seberapa
jauh anak aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini guru berperan
sebagai seorang fasilitator dan berbagai sumber daya dapat
digunakan sebagai pemberi informasi. Pertumbuhan intelektual terjadi karena adanya
proses yang kontinu dari adanya equilibrium – disequilibrium. Bila
individu dapat menjaga adanya equilibrium, individu akan dapat mencapai tingkat
perkembangan intelektual yang lebih tinggi.
→ Piaget mengidentifikasi empat faktor yang
mempengaruhi transisi tahap perkembangan anak, yaitu :
- kematangan
- pengalaman fisik / lingkungan
- transmisi social
- equilibrium
Selanjutnya Piaget mengemukakan tentang perkembangan
kognitif yang dialami setiap individu secara lebih rinci, mulai bayi hingga
dewasa. Teori ini disusun berdasarkan studi klinis terhadap anak-anak dari berbagai
usia golongan menengah di Swiss. Berdasarkan
hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan ada empat tahap perkembangan kognitif
dari setiap individu yang berkembang secara kronologis :
- tahap Sensori Motor : 0 – 2 tahun ;
- tahap Pra Operasi : 2 – 7 tahun ;
- tahap Operasi Konkrit : 7 – 11 tahun ;
- tahap Operasi Formal : 11 keatas.
3. Bagaimana
pengetahuan itu tetap terjadi menurut teori belajar Piaget
→ Pertumbuhan intelektual terjadi
karena adanya proses yang kontinu dari adanya equilibrium – disequilibrium.
Bila individu dapat menjaga adanya equilibrium, individu akan dapat mencapai
tingkat perkembangan intelektual yang lebih tinggi.
4. Mengapa ada orang yang gagal dan berhasil membentuk
ilmu pengetahuan menurut teori belajar Piaget
→ Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah
instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi agar pembelajar dapat
mengembangkan berpikir logis.Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil
apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta
didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek
fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar