Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Matahari sebagai pusat tata surya
berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat bhima sakti. Pada zaman yunani
kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya
bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari,
bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai
pusatnya. Pandangan Geosentris ini selama 14 abad dianut orang. Pada waktu itu,
pengamatan secara kasar orang-orang yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu
Merkurius, venus, mars, yupiter, dan saturnus. Merkurius dan venus disebut
planet dalam, sedangkan mars, yupiter dan saturnus yang berada di luar garis
edar matahari disebut planet luar.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia bernama Nikolas
Kopernikus berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad
lamanya. Menurut kopernikus, bumi adalah planet, dan seperti halnya dengan
planet yang lain, beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya (heliosentris).
Pandangan kopernikus ini berdasarkan hasil pengamatan yang teliti serta dengan
perhitungan yang sistematis. Semua in berkat penemuan teropong sebagai alat
pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang
pada masa itu. Setelah adanya teropong, dapat diamati lebih banyak planet.
Disamping planet
dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi matahari adalah
komet-komet, meteor-meteor, debu, dan gas antar planet. Suatu system di mana
benda-benda langit beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.
Matahari, seperti
halnya bintang-bintang yang lain, dapat dilihat karena memancarkan cahayanya
sendiri. Planet-planet dan satelit tidak memancarkan cahaya-cahaya sendiri.
Planet dan satelit dapat dilihat karena memantulkan cahaya matahari. Dengan
mata kasar, planet dapat dibedakan dengan bintang karena kedudukan planet
selalu berubah dari waktu ke waktu terhadap bintang-bintang. Peredaran planet
mengelilingi matahari disebut gerak
revolusi. Disamping itu, planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang
disebut rotasi. Adanya gerak rotasi
pada bumi dan planet menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam pada bumi
dan planet-planet. Dilihat dari selatan, gerak revolusi maupun gerak rotasi
planet-planet berlawanan arah jarum jam, atau dari timur ke barat, ada beberapa
yang searah jarum jam. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi, sedangkan waktu satu
putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk
bumi, kala revolusinya adalah 1 tahun (365 ¼ hari), sedangkan kala rotasinya 1
hari (24 jam).
Tata surya terdiri dari matahari
sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor,
komet-komet, debu, dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan
sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
Ada beberapa teori mengenai asal
usul Tata Surya diantaranya teori tidal atau teori pasang surut, teori bintang
kembar, teori nebular, teori big bang, teori Creatio Continua dan teori G.P.
Kuiper.
TUGAS
Petunjuk:
-
Kerjakan
tugas pada kertas doble folio dengan tulisan tangan
-
Tugas dikerjakan secara individu
-
Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal
20 September 2012 kepada ketua kelas
-
Mahasiswa wajib menandatangani absen
pertemuan 6 sebagai bukti sudah menyerahkan tugas, absen melalui ketua kelas.
SOAL
- Jelaskan mengenai asteroida atau planetioda!
- Jelaskan mengenai satelit, kegunaannya, dan perkembangan satelit sampai saat ini!
- Jelaskan mengenai satelit palapa!
- Jelaskan penelitian mengenai planet Pluto, sehingga planet Pluto digolongkan menjasi planet kerdil!
- teori mengenai asal usul Tata Surya diantaranya teori tidal atau teori pasang surut, teori bintang kembar, teori nebular, teori big bang, teori Creatio Continua dan teori G.P. Kuiper
0 komentar:
Posting Komentar