A.
Konsep dasar stoikiometri
Istilah stoikiometri berasal dari
bahasa Yunani yaitu stoicheon yang berarti unsur dan metron yang berarti
pengukuran. Jadi, stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan produk dalam reaksi. Stoikiometri dapat
dikatakan pula sebagai hitungan kimia.
Stoikiometri reaksi adalah penentuan
perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada
perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya diperlukan hukum-hukum dasar
ilmu kimia.
1.
Hukum-hukum dasar kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang
berlandaskan pada eksperimen. Jika dari sejumlah eksperimen diperoleh hasil
yang sama maka keteraturan ini dapat diungkapkan dalam pernyataan singkat dan
disebut hukum. Jadi, hukum adalah keteraturan yang diperoleh dari hasil
eksperimen. Adapun hukum-hukum dasar ilmu kimia adalah sebagai berikut:
a.
Hukum
Lavoiser disebut juga Hukum Kekekalan Massa (1783)
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga
sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari
suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di
dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama (tetap/konstan). Secara ringkas hukum kekekalan massa dapat
diungkapkan :
“ Massa
zat sebelum dan sedudah reaksi selalu sama”
Contoh :
1. Magnesium
+ klor à Magnesium klorida
1,0 g 2,9 g 3,9 g
2. Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan
oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang
dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa massa oksigen yang diperlukan?
Jawab :
massa Ca = 4 gram
massa CaO = 5,6 gram
massa CaO = 5,6 gram
massa O 2 = ..?
Berdasarkan hukum kekekalan
massa :
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi
massa Ca + massa O 2 = massa CaO
massa O 2 = massa CaO - massa Ca
= (5,6 – 4,0) gram
= 1,6 gram
= 1,6 gram
Jadi, massa oksigen yang diperlukan adalah
1,6 gram.
b.
Hukum
Perbandingan Tetap (Proust – 1799)
Pada tahun 1799 seorang pakar kimia
bernama Joseph Louis Proust melakukan sederet percobaan mengenai perbandingan
jumlah zat-zat yang bereaksi. Misalnya, ,pada pembentukan senyawa natrium
klorida dari unsur-unsurnya, perbandingan jumlah natrium dan klorin dalam suatu
reaksi selalu tetap, yaitu 39,0% natrium dan 61,0% klor. Demikian pula untuk
reaksi kimia yang lain, seperti pada molekul air, perbandingan atom hidrogen
dan atom oksigen yang membentuk molekul air selalu tetap, yaitu hidrogen :
oksigen = 1 : 8, atau 11,11% hidrogen dan 88,89% oksigen. Pada reaksi
pembentukan besi sulfida, perbandingan jumlah besi dan sulfur dalam besi
sulfide selalu 7 : 4 atau 63,64% besi dan 36,365% sulfur. Selain itu, pada
reaksi karbon + oksigen à
karbon dioksida, perbandingan jumlah karbon dan oksigen selalu 3 : 8
atau 27,27% karbon dan 72,73% oksigen. Selengkapnya silahkan download file di sini. Setelah itu file tugas silahkan download di sini.
2 komentar:
Bagaimana caranya kita save artikel tanpa harus capek screenshot
Bagaimana caranya kita save artikel tanpa harus capek screenshot
Posting Komentar